Langsung ke konten utama

Postingan

Titik Nol

Kau pergi terlalu jauh, terlalu jauh. Kedua lenganku kini tak mampu lagi untuk menjangkau tubuhmu. Dan kini satu-satunya cara untuk menemukanmu hanyalah dengan memejamkan mata. Kharisma P. Lanang "..kamu itu harus punya mimpi...Jadi menurutmu aku tak punya mimpi?" jawabku tegas pada lelaki itu. Kemudia kami terdiam dan hanya saling memandang.           Beberapa bulan yang lalu aku terjatuh dan tertimpah tangga pula. Aku menyalahkan menggambar. Bagiku, karenanya aku kehilangannya. Tak ayal, aku memutuskan untuk tidak menggambar lagi. Lambat laun silih berganti, ternyata ada yang hilang dariku. Menggambar penyebabnya. Akhirnya saya kembali menggambar. Walaupun akhirnya aku tetap kehilangannya. Tak mudah untuk mengawalinya (menggambar). Gemetar tangan tak terkendali. Tapi jiwaku harus kembali.
Postingan terbaru

Teruntuk Dua Puluh Delapan

Aslinya tidak setampan ini. Aslinya tidak romantis, bahkan menyebalkan. Aslinya dingin, kaku. Tak ada bedanya dengan batu. Tapi kalau nggak ada dia, cerita paling menyedihkan itu tidak akan tercipta. Kalau aku tidak jatuh padanya, duniaku pasti biasa saja.   Ya, kalau dia membaca ini, terima kasih tuan. Terima kasih atas imaji dan ilusi yang lahir dari aksara sepi untuk menemani gadis kecil yang sering duduk sendiri. Kata-kata dari Ntsana. Selamat datang di Coretan Senin.